Harga Diri Sama Dengan Harga Mati

Our Impact / 11 August 2017

Kalangan Sendiri

Harga Diri Sama Dengan Harga Mati

Lusiana Official Writer
7129
“Seperti apakah rasanya memiliki rumah tangga yang bahagia? Seperti apakah rasanya dicintai dan dihargai oleh suami?”

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang kira-kira muncul dalam benak Eta. Enam tahun berumah tangga, bagi Eta merupakan suatu malapetaka. Tidak ada sedikit pun kebahagiaan yang ia rasakan di dalam hidupnya. Semua ini dikarenakan perlakuan suami Eta yang tidak pernah sekalipun menghargainya sebagai seorang istri. Eta merasa sakit hati setiap kali ia bertengkar dengan suami. Oleh karena itu, ia menghubungi pelayanan konsultasi, Sahabat 24 untuk mencurahkan seluruh kekesalan dan perasaan benci di dalam hatinya.

“Amarah saya memuncak setiap kali kami bertengkar. Ada saja yang dipermasalahkan. Terlebih ketika adik ipar saya tinggal serumah dengan kami. Dia tidak pernah mau membantu membereskan apapun, malah semua yang dia pakai, ditinggal begitu saja. Ketika saya melihat sesuatu yang tidak wajar dan sudah seharusnya untuk ditegur, dia tidak bisa menerimanya. Dia segera mengadukan hal tersebut kepada suami saya. Akhirnya, terjadilah keributan besar.” Eta, 0821981xxxxx.

Eta meminta dukungan doa dari Sahabat 24 untuk bisa mengampuni suami dan adik iparnya. Sakit hati yang Eta rasakan terlalu besar, bahkan ia sempat merasa benci sekali tiap kali melihat adik iparnya. “Selama ini, saya merasa suami saya tidak menghargai saya sebagai seorang istri terlebih oleh adik ipar saya. Rasanya seperti harga diri saya sudah dinjak-injak oleh mereka,” ujar Eta ketika dihubungi oleh Sahabat 24 melalui telepon. Beberapa kali Eta berusaha memaafkan, tetap tidak bisa menghapus peristiwa tersebut dari pikirannya. Perkara memaafkan dan mengampuni bukan hal yang mudah tentunya. Tapi, kuasa Tuhan tidak pernah terduga. Kelemahlembutan dan pengampunan Tuhan yang tidak terselami luasnya, rupanya sanggup memulihkan luka di dalam hati Eta.

“Dengan pergumulan dan saran juga dukungan doa Sahabat 24, sekarang saya bisa lebih tenang. Sebelumnya, saya berperang untuk melawan semua perasaan di hati. Rasanya seperti diinjak-injak. Sekarang, saya sudah membuang jauh-jauh segala kebencian terhadap siapapun yang telah saya benci selama ini. Saya merasa damai sekarang. Tuhan memberkati tim doa Sahabat 24.” Demikian pernyataan Eta setelah dibimbing dan melakukan konsultasi dengan Sahabat 24.

Jika Eta, yang selama enam tahun memiliki kepahitan di dalam dirinya bisa dipulilhkan oleh Tuhan, maka siapapun bisa mengalami pemulihan yang serupa tanpa mengenal batasan waktu. Hanya saja, masih banyak yang belum mengetahui pengharapan ini dan Anda bisa membantu memperdengarkan kabar ini. Bergabunglah bersama Mitra CBN dan mendukung pelayanan CBN Indonesia dalam memberitakan Kabar Baik kepada semua orang di bangsa ini. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Jangan lupa untuk mengkonfirmasikan donasi perdana Anda karena kami telah menyiapkan sebuah thank you gift untuk Anda yang baru pertama kali bergabung sebagai Mitra CBN.

Dukungan melalui donasi yang Anda berikan kepada kami, menghadirkan berbagai pelayanan seperti Sahabat 24, Generasi Zeru Movement, dan program televisi rohani terbaik seperti Solusi dan Generasi Zeru.
Halaman :
1

Ikuti Kami